Minggu, 05 April 2009

MAKALAH EKONOMI PUBLIK

Nih......dari pada di simpan di Folderq yang semakin penuh dan nggak muat lagi, mending DIAH  posting buat temen-temen blogger yang mungkin membutuhkan....ni hasil karya sendiri meskipun referensi dari sono-sini...

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Indonesia merupakan Negara berkembang yang sedang melakukan perbaikan dan pembangunan di segala bidang kehidupan. Berbagai sector kehidupan tentunya memiliki berbagai permasalahan yang sejatinya tidak mudah untuk di selesaikan. Namun yang dapat dilakukan adalah mengantisipasi dan berusaha meminimalisir dampak dari munculnya permasalahan tersebut.
Kekayaan alam Indoneisia yang seharusnya menjadi penopang bagi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat indoneis belum mampu diberdayakan secara optimal karena berbagai kendala. Salah satu factor yang mempengaruhi ketidakmampuan tersebut adalah rendahnya SDM yang mampu memanfaatkannya. Keterbatasan inilah yang menjadi kendala kemajuan dan pembangunan Negara Indoneisia ini, meskipun masih banyak factor lain yang juga turut serta mempengaruhi permasalahan ini.
Peningkatan sumber Daya Manusia pada era kali ini menjadi salah satu program seluruh wilayah di Indonesia. Tidak terkecuali provinsi Kalimantan Tengah pada saat ini. Peningkatan Sumber daya Manusia menjadi program jangka panjang pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah di masa 2006-2025. program ini tentunya sesuai dengan visi Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2006-2025 yang telah disepakati adalah: “KALIMANTAN TENGAH YANG MAJU, MANDIRI DAN ADIL”
Untuk merealisasikan visi tersebut, tentunya tidak sedikit berbagai hambatan dan tantangan yang harus di hadapi. Salah satunya yakni yang berhubungan dengan pengembangan SDM guna mengoptimalkan potensi serta SDA yang ada di wilayah Kalimatan Tengah. Bagaimana upaya-upaya yang perlu diusahakan oleh daerah untuk memberikan peluang serta kesempatan kerja bagi para penduduk serta masyarakat di wilayah Kalteng. Sehingga dengan adanya upaya penciptaan lapangan dan kesempatan kerja ini, visi dan Misi Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah itu dapat terealisasikan.
 
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan sebelumnya, rumusan masalah dalam penulisan makalah ini:
1. Apakah yang di maksud dengan kesempatan kerja?
2. Sektor-sektor apa sajakah yang memberikan peluang/ kesempatan kerja di Indonesia Khususnya Khususnya di Kalimantan Tengah.
3. Upaya-upaya apakah yang perlu di persiapakan oleh para calon tenaga kerja guna mengisi peluang serta kesempatan kerja yang ada di Kalimantan Tengah?

C. Batasan Masalah
Untuk mengantisipasi berbagai permasalahan yang muncul dalam penulisan makalah ini, kami membatasi permasalahan yang berkenaan dengan ”sektor-sektor potensial yang memberikan peluang dan kesempatan kerja di Kalimantan Tengah serta upaya untuk mempersiapkan dalam menghadapi persaingan pasar kerja”.

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan terkait kesempatan kerja yang ada di Indonesia khususnya di Kalimantan Tengah.
2. Memberikan gambaran bagi rekan-rekan mahasiswa untuk mempersiapkan lebih awal terkait persyaratan yang perlu dipenuhi guna memasuki dan bersaing dengan para pencari kerja lain dari berbagai wilayah.

E. Metode Penulisan
Penulisan makalah ini menggunakan beberapa metode antara lain:
1. Metode Kepustakaan : mencari beberapa literatur di perpustakaan sebagai sumber bahan pembuatan makalah.
2. Internet : mencari artikel serta informasi terkait kesempatan dan peluang kerja yang ada di kalimantan tengah.
 
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kesempatan Kerja
  Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti merupakan suatu peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. 
  Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan sebagai ”bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia”. Banyak sedikitnya jumlah angkatan kerja tergantung komposisi jumlah penduduknya. Kenaikan jumlah penduduk terutama yang termasuk golongan usia kerja akan menghasilkan angkatan kerja yang banyak pula. Angkatan kerja yang banyak tersebut diharapkan akan mampu memacu meningkatkan kegiatan ekonomi yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada kenyataannya, jumlah penduduk yang banyak tidak selalu memberikan dampak yang positif terhadap kesejahteraan. 
  

Berdasarkan bagan di atas, terlihat bahwa angkatan kerja merupakan bagian dari penduduk yang termasuk ke dalam usia kerja. Usia Kerja adalah suatu tingkat umur seseorang yang diharapkan sudah dapat bekerja dan menghasilkan pendapatannya sendiri. Usia kerja ini berkisar antara 14 sampai 55 tahun. Selain penduduk dalam usia kerja, ada juga penduduk di luar usia kerja, yaitu di bawah usia kerja dan di atas usia kerja. Penduduk yang dimaksud yaitu anak-anak usia sekolah dasar dan yang sudah pensiun atau berusia lanjut. 
Bagian lain dari penduduk dalam usia kerja adalah bukan angkatan kerja. Yang termasuk di dalamnya adalah para remaja yang sudah masuk usia kerja tetapi belum bekerja atau belum mencari perkerjaan karena masih sekolah. Ibu rumah tangga pun termasuk ke dalam kelompok bukan angkatan kerja. Penduduk dalam usia kerja yang termasuk angkatan kerja, dikelompokkan menjadi tenaga kerja (bekerja) dan bukan tenaga kerja (mencari kerja atau menganggur). Tenaga Kerja (man power) adalah bagian dari angkatan kerja yang berfungsi dan ikut serta dalam proses produksi serta menghasilkan barang atau jasa.

B. Kesempatan kerja di Indonesia
 Kesempatan kerja di Indonesia mencakup beberapa sektor usaha yang berkembang dan yang akan di jalankan di Indonesia. Tentunya hal ini memberikan suatu peluang usaha serta berbagai pengaruh terhadap perkembangan dan pembangunan di berbagai sektor kehidupan. Berbagai sektor tersebut meliputi sektor usaha swasta dan pemerintahan. Tentunya keinginan para pencari kerja lebih cenderung pada pegawai negeri yang menurut pemahaman serta penilaian seseorang akan mendapatkan jaminan sepanjang kehidupan mereka jika tidak adanya sesuatu hal yang menyebabkan mereka di keluarkan secara tidak terhormat. 
Selain itu, sektor swasta yang mempunyai lingkup cukup luas juga memberikan peluang besar bagi para profesional muda yang memang memiliki dedikasi serta keahlian tertentu yang dinilai cukup potensial untuk usaha membangun dan memajukan usaha dan bisnis, baik dagang maupun jasa. Kemampuan, keterampilan, serta keahlian tertentu inilah yang menjadi acuan para penyedia kerja/pemberi kesempatan kerja dalam menentukan layak tidaknya seseorang meraih kesempatan ataupun peluang kerja tersebut.
Dari kedua sektor yang telah disebutkan di atas, tentunya jika di lihat secara garis besar dan secara keseluruhan peluang yang ada di Indonesia, tentunya sektor swastalah yang menyediakan kesempatan kerja yang lebih besar di bandingkan sektor pemerintahan. Hal ini sebagaimana data yang berhasil kami download di internet tentang peluang dan kesempatan kerja yang ada di Indonesia dari tahun 1990-1996, yang menggambarkan Proporsi dan pertumbuhan kesempatan kerja menurut sektktor utama yang ada di Indonesia meliputi : 
Sektor Utama 1990 1996 Pertumbuhan ( %/ Tahun)
Pertanian
Industri
Perdagangan
Jasa
Lainnya (1) 55.87
10.14
14.59
11.96
7.44 44.01
12.57
18.79
13.68
10.95 - 1, 83
6.67
7.58
4.88
11.05
Total kesempatan kerja (1000 orang) 75.850 85.702 2.16
Sumber : Statistik Indonesia 1992 dan 1997 dalam prosiding, 2000, PSE
 Keterangan : 1). Termasuk pertambangan dan penggalian, angkutan, listrik, gas dan air, bangunan, pergudangan, komunikasi, keuangan (asuransi,usaha persewaan bangunan dan jasa).
 Berdasarkan tabel tersebut, tentunya kita bisa menyesuaikan dengan kondisi negeri kita pada saat ini, sektor pertanianlah yang masih menyediakan kesempatan kerja yang cukup besar, baik pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan lain sebagainya. 
Peluang-peluang tersebut tentunya menjadi tumpuan dan harapan negeri ini untuk menjadi salah satu upaya dalam menanggulangi dampak krisis global yang sampai saat ini masih terjadi sampai saat ini. Namun terlepas dari penyebab tersebut, sektor pertanian memang menjadi kesempatan kerja terbesar yang masih di abaikan oleh para pencari kerja ataupun angkatan kerja di negeri kita ini Indonesia.

C. Kesempatan Kerja di Kalimantan Tengah
1. Potensi Usaha di Kalimantan Tengah
  Kalimantan Tengah yang memiliki Luas wilayah 157.983 Km2 mencakup 13 kabupaten dan 1 kota dengan 85 kecamatan terdiri dari 1.340 desa dan 101 keluarahan. Jumlah Kecamatan meningkat seiring dengan pemekaran Kabupaten tersebut. Kalimantan Tengah merupakan salah satu provinsi yang cukup potensial di Indonesia. Selain memiliki wilayah daratan yang luas, Kalimantan Tengah juga memiliki wilayah lautan yang luas dengan garis pantai sepanjang 750 km di pesisir Laut Jawa. Provinsi ini merupakan provinsi terluas ke-tiga di Indonesia setelah Provinsi Papua dan Kalimantan Timur. Jumlah penduduk pada tahun 2007 sebesar 1.958.428 jiwa atau 13 jiwa / km2. Luas daratan yang mencapai 153.564.000 ha, dari luas wilayah tersebut sekitar 11,14 % kawasan hutan lindung. Selebihnya, 88,86 % merupakan kawasan budidaya. 
Kondisi lahan dan topografi di wilayah ini cukup ideal bagi pengembangan pertanian, baik berskala kecil maupun besar. Oleh karena itu, wilayah Kalimantan Tengah, sangat cocok sebagai wilayah pengembangan berbagai komoditi, mulai dari tanaman padi, palawija, hortikultura, hingga perkebunan berskala besar. 
Potensi dan peluang investasi adalah pengembangan agribisnis Tanaman Pangan dan hortikultura khususnya buah-buahan yang mempunyai potensi serta peluang untuk dikembangkan dan dikerjasamakan dengan para investor dalam negeri dan asing. 
Dengan melihat potensi alam yang di miliki oleh wilayah ini, terdapat beberapa peluang dan kesempatan kerja yang masih terbuka lebar bagi para pencari kerja maupun angkatan kerja. Berdasakan beberapa informasi yang berhasil di peroleh dapat di simpulkan bahwa terdapat beberapa potensi yang dapat di kembangkan dalam menyediakan peluang kerja maupun kesempatan kerja bagi para pencari kerja / angkatan kerja meliputi beberapa sektor yaitu :
1. Agro Industri 
Agroindustri merupakan komponen pemberi nilai tambah terbesar bagi petani produsen dalam seluruh rangkaian agribisnis. Upaya meningkatkan pendapatan petani perlu diupayakan agar terjadi keterkaitan fungsional antara kegiatan pra produksi; produksi; pengolahan (agroindustri) dan pemasaran hasil. Faktor penentu utama adalah pasar (pemasaran). Adapun sektor ini meliputi :
a. Pertanian dan Perkebunan
  Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2004 mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,98 persen. Dari jumlah angka ini sektor pertanian masih sangat dominan memberikan kontribusi, yakni sekitar 47,54 persen atau hampir separuh dari total PDRB provinsi. 
  Berdasarkan pengalaman disertai penelitian sesuai dengan kondisi tanah dan iklim yang mendukung di Kalimantan Tengah ada 4 (empat) komoditi utama yang telah dikembangkan dan telah mengarah kepada kegiatan Usaha Agribisnis oleh petani pekebun maupun oleh perusahaan perkebunan seperti kelapa sawit, karet, kelapa dan lada. 
  Penduduk Kalimantan Tengah yang sebagian besar hidup dan bekerja pada sektor pertanian, termasuk kehutanan, perkebunan, perikanan, dan peternakan. Selebihnya hidup dan bekerja pada sektor pertambangan, industri, perdagangan, bangunan (konstruksi), dan sektor jasa lainnya. Hasil utama daerah Kalimantan Tengah adalah hasil pertanian, khususnya dari hasil hutan, seperti kayu, rotan, jelutung, dan tengkawang. Kemudian menyusul hasil lainnya seperti, karet, batubara, emas, hasil kerajinan tangan, dan lain-lain.
  Sektor pertanian yang di lakukan di wilyah ini masih banyak di lakukan secara tradisional dan kurang optimal. Bahkan warga sekarang lebih cenderung melirik perkebunan sawit di bandingkan mengembangkan teknik pertanian. Perkebunan menjadi andalan para petani di daerah Kalimantan Tengah, baik perkebunan sawit, rotan, maupun karet. 
Kalimantan Tengah memiliki ketersediaan potensi lahan untuk pengembangan perkebunan tak kurang dari 6,637 juta hektar. Dari luasan ini tanaman perkebunan yang sudah terbentuk menjadi perkebunan karet baru mencapai 346,51 ribu ha, pada tahun 2007 luas perkebunan Kelapa Sawit di perkirakan seluas 571.873,37 Ha, dengan pesatnya kegiatan industri ini, diperkirakan dalam tahun 2009 akan mencapai 700.000 Ha atau bahkan mencapai 1 juta Ha, lebih luas lagi dengan tingginya tingkat permintaan akan komoditi ini baik di tingkat pasar asing maupun domestik. Industri ini telah menyerap jumlah tenaga kerja yang cukup besar mencapai 70.000 orang, bahkan lebih besar lagi bila dilihat dari sisi multiplier effect yang ditimbulkannya. Sampai bulan April 2007 Nilai ekspor Sawit mencapai US$ 35.359.231,76 (Crude Palm Olil=CPO). Areal Karet mencapai 396.708,06 Ha dengan nilai ekspor April 2007 mencapai US$ 20.208.657,51. 
 Perkebunan kelapa sawit menjadi suatu lahan emas bagi para investor yang ingin berinvestasi di Provinsi ini. Kemajuan perkebunan sawit ini tentunya membuka peluang-peluang usaha baru untuk meningkatkan perekonomian daerah kalimantan tengah. Kesempatan inilah yang tentunya harus menjadi perhatian para pnecari kerja ataupun angkatan kerja ke depannya. Untuk mengetahui berbagai faktor tersebut, tentunya informasi serta peningkatan mutu serta kualitas tenaga kerja maupun angkatan kerja menjadi faktor penting untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi di wilayah kalimantan tengah ini yakni salah satunya melalui pendidikan.

b. Perikanan.
Areal perairan laut dengan garis pantai + 750 Km menghadap ke laut Jawa, dengan 11 Sungai besar, dan perairan umum sungai, danau, rawa seluas + 2.290.000 Ha. Yang sangat cocok untuk usaha perikanan Tangkap, Usaha perikanan Budidaya .
Jenis produksi perairan laut dan perairan umum diantaranya ikan kakap, tongkol, bawal, tengiri, kembung, udang,kepiting,lais , toman, udang galah, baung, belida, jelawat, labi-labi, dan ikan hias (botia dan arwana).

c. Peternakan.

Pengembangan usaha peternakan di Kalimantan Tengah ditujukan untuk mewujudkan upaya swasembada pangan, baik karbohidrat maupun protein hewani. Agribisnis sub sektor peternakan dikembangkan melalui Pola Inti Rakyat (PIR) dengan memperkuat koperasi, melalui pengembangan serta penetapan teknologi maju dalam berbagai usaha budidaya peternakan.
Perkembangan populasi ternak, produksi daging, produksi telur dan pemotongan ternak di Kalimantan Tengah umumnya meningkat dari tahun ke tahun. Sampai saat ini usaha peternakan/kehewanan di Kalimantan Tengah sebagian besar merupakan peternakan rakyat yang bersifat tradisional, dimana jumlah pemilikan ternak masih berskala kecil, permodalan terbatas, keterampilan dan teknologi yang digunakan relatif rendah.
Sehubugan dengan hal tersebut diatas, maka kebijaksanaan operasional pembangunan peternakan/kehewanan di Kalimantan Tengah diarahkan melalui:
a. Intensifikasi, ditujukan untuk meningkatkan produktifitas ternak dan peternak dengan jalan menggunakan teknologi tepat guna dan sarana produksi yang tersedia.

b. Ekstensifikasi, ditujukan untuk meningkatkan populasi atau produksi ternak dengan memanfaatkan sumber daya alam yang belum atau kurang intensif sebagai usaha pertanian lainnya.

c. Diversifikasi, adalah pemanfaatan berbagai komoditi peternakan, termasuk pengolahan limbah hasil peternakan.

d. Rehabilitasi, adalah bentuk usaha penanggulangan/perbaikan akibat menurunnya atau rusaknya sumber daya alam (tanah dan ternak).

Sampai saat ini sumber daya peternakan masih belum dimanfaatkan secara optimal, demikian juga masih terdapat faktor-faktor ekonomis yang belum dimanfaatkan. Jika keadaan ini dapat diperbaiki, maka peternakan akan tetap mampu menjadi sektor yang tangguh dan mampu menopang pengembangan ekonomi regional.

2. Perdagangan barang dan Jasa
Perdagangan merupakan kontributor terbesar kedua setelah sektor pertanian yang juga mempunyai peluang besar untuk di kembangkan. Dengan adanya delapan buah pelabuhan laut yang dapat dipergunakan sebagai infrastruktur kegiatan angkutan perdagangan barang dan jasa serta lalulintas manusia. Yakni: 
1. Pelabuhan Laut Kumai di Kabupaten Kotawaringin Barat,
2. Pelabuhan Laut Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur, 
3. Pelabuhan Kapuas di Kabupaten Kapuas, 
4. Pelabuhan Palang Pisau di Kabupaten Pulang Pisau, 
5. Pelabuhan Sukamara di Kabupaten Sukamara, 
6. Pelabuhan Kuala Pembuang di Kabupaten Seruyan, 
7. Pelabuhan Pegatan Mendawaidi Kabupaten Katingan, 
8. Pelabuhan Sebangau di Kota Palangkaraya. 
 Dua diantara pelabuhan ini merupakan pelabuhan tersibuk, yaitu Pelabuhan Laut Kumai dan sampit yang menjadi basis angkutan laut ke Pulau Jawa dan ke Malaysia. Di pihak lain, wilayah lautnya yang merupakan bibir pantai Laut Jawa, memberi keuntungan tersendiri, karena menjadikan Kalimantan Tengah sebagai salah satu bagian Pulau Kalimantan yang terdekat dengan Pulau Jawa. Oleh karena itu, pelabuhan-pelabuhannya menjadi berperan lebih banyak menghubungkan Pulau Kalimantan dengan daerah-daerah lain di Indonesia, terutama ke berbagai daerah di Pulau Jawa.
Letak yang cukup strategis ini tentunya mempunyai peluang serta kesempatan bagi para wirausaha untuk mengembangkan kegiatan usahanya dalam skala yang lebih besar bahkan jika mampu adalah usaha ekspor dan impor. Perdagangan yang notabennya masih bergantung pada usaha ataupun barang dan jasa dari luar pulau Kalimantan tentunya membuka usaha di sektor lain seperti Jasa yakni transportasi laut.
Kemajuan beberapa wilayah di Kalimantan Tengah salah satunya di karenakan sektor perhubungan laut yang masih banyak di gunakan oleh para penduduk sebagai sarana transportasi antar pulau. Semakin lancarnya infrastruktur yang ada di wilayah kalteng tentunya akan semakin meningkatkan laju pertumbuhan dan pembangunan di berbagai sektor.

3. Pertambangan 
Di sektor pertambangan, Provinsi Kalimantan Tengah secara serius memprioritaskan eksploitasi batubara. Dari hasil penelitian diketahui, “Bumi Tambun Bungai” memiliki cadangan deposit batubara sekitar 1 miliar ton, sementara jumlah kandungan batubara yang sudah terbukti, mencapai 43 juta ton.
Eksploitasi mineral-mineral yang cukup otensial untuk di kembangkan di Kalimantan Tengah meliputi:

1. Potensi Emas 
Endapan emas di Kalimantan Tengah dapat dijumpai di : 
Kab.Kapuas : Kec.Kapuas Hulu, Kapuas Tengah danTimpah 
Kab.Gunung Mas : Kec.Tewah, Kahayan Hulu Utara, Rungan, Manuhing, Sepang dan Kurun. 
Palangka Raya : Sungai Takaras Kec.Bukit Batu. 
Murung Raya : Kec.Sumber Barito, Permata Intan dan Tanah Siang 
Barito Timur : Kec.Dusun Tengah. 
Kab.Seruyan : Kec.Seruyan Hulu, Kec.Seruyan Tengah. 
Kab.Katingan : Kec.Katingan Hulu, Katingan Tengah, Sanaman Mantikei dan Katingan Hilir. 
2. Potensi Batubara 
Survey penyelidikan batubara di Kalimantan Tengah telah dilakukan sejak tahun 1975 oleh beberapa institusi baik pemerintah maupun perusahaan asing, salah satunya PT. BHP-Biliton yang telah memprediksikan bahwa terdapat sekitar 400 juta ton batubara dengan nilai kalori >7.000 berkualitas baik (> 8.000 kal/gr) ditemukan di beberapa kabupaten di antaranya:
 Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya bagian utara: di Muara Bakah, Bakanon, Sungai Montalat, Sungai Lahei, Sungai Maruwai dan sekitarnya. 
 Kab.Gunung Mas : Kec.Tewah, Rungan, Kurun, Manuhing. 
 Kotawaringin Timur : Kec.Mentaya Hulu, Mentaya Hilir dan Cempaga. 
 Kab.Katingan : Kec.Katingan Tengah, dan Tewang Sangalang garing. 
 Kab.Kotawaringin Barat : Pangkalan Banteng dan Kotawaringin Lama.

3. Potensi Gambut 
Sumber energi gambut biasanya digunakan untuk tenaga pembangkit tapi dapat juga digunakan untuk bahan baker dan memasak yang biasanya dalam bentuk briket. Penyelidikan gambut untuk bahan baker telah dilakukan oleh Direktorat batubara dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral sejak tahun 1984 didaerah Bereng Bengkel, Palangka Raya dan Kanamit, Kuala Kapuas. 
Daerah Bereng Bengkel – Kanamit mempunyai potensi yang cukup besar dengan rata-rata kedalaman gambut sekitar 2 meter, dan di Bereng Bengkel sendiri sekitar 20 hektar telah diselidiki secara detail dan telah dilakukan ujicoba produksi gambut bekerjasama dengan Finlandia. 
Daerah lain yang mempunyai potensi gambut di Kalimantan Tengah adalah : 
- Daerah antara Sampit dan Kota Besi. 
- Daerah antara Sampit dan Pangkalan Bun 
- Daerah antara Palangka Raya dan Pulang Pisau. 

3. Potensi Endapan Mineral Lainnya 
Kalimantan Tengah masih mempunyai sumber endapan mineral lain sebagai bahan tambang yaitu kaolin, pasir kuarsa, fosfat dan batu gamping. 
a. Kaolin 
Kaolin adalah salah satu jeni mineral industri yang terbentuk dari hasil proses dekomposisi dan merupakan pelapukan dari batuan yang kaya akan silikat aluminium. Terdapat 5 endapan kaolin yang cukup besar dan berpotensi tinggi. Endapan kaolin yang terbesar terdapat di Kereng Bangkirai, yang berada dekat Kota Palangka Raya dengan perkiraan jumlah cadangan terukur sekitar 13.897.650 ton. 
Kebutuhan pasar dalam negeri untuk pasir kuarsa saat ini meningkat terutama untuk bahan industri gelas. Pasir kuarsa sebagai bahan mentah dan industri gelas merupakan satu peluang untuk memperluas ekspor didaerah. 

b. Fosfat 
Pada saat ini hanya ada satu lokasi potensial yang sudah ditemukan di Kalimantan Tengah. Tipe endapan ini ada fosfat guano yang ditemukan didaerah Bukit Angah, Barito Utara dengan jumlah cadangan terindikasi sekitar 60.386 ton. Endapan fosfat guano ini direkomendasikan untuk memenuhi kebutuhan local khususnya bidang perkebunan dan agrikultur.

c. Batu Gamping 
Kalimantan Tengah mempunyai sejumlah endapan batu gamping yang sudah diselidiki yaitu didaerah Hayaping, Barito Selatan dengan kemungkinan cadangan sekitar 133.337.080 ton. 

d. Kristal Kuarsa 
Di Kalimantan Tengah dikenal 3 macam yaitu kristal kuarsa yang berwarna ungu, putih dan kecoklatan (istilah pasar menyebutnya kecubung). Jenis ini telah lama diusahakan oleh masyarakat didaerah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Sukamara. Lokasi endapan kristal kuarsa terdapat didaerah : 
• Pangkut, Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat. 
• Pangkalan Muntai, Nibung Terjun, Ajang, Kabupaten Kotawaringin Barat. 
e. Batuan Beku/Batu Belah 
Batuan beku adalah hasil pembekuan magma berkomposisi asam sampai basa. Di Kalimantan Tengah dijumpai dibagian tengah kearah utara, kecuali di Kecamatan Katingan Kuala. 
Lokasi dijumpainya batuan beku adalah : 
- Kabupaten Murung Raya 
- Kabupaten Barito Utara 
- Kabupaten Barito Selatan 
- Kabupaten Gunung Mas 
- Kabupaten Katingan 
- Kota Palangka Raya 
- Kabupaten Kotawaringin Barat 
- Kabupaten Kotawaringin Timur 
- Kabupaten Sukamara 
- Kabupaten Lamandau 
f. Besi 
Biji besi mempunyai 2 tipe yaitu magnetis dan kolovial, biji besi tipe magnetis dijumpai didaerah Kabupaten Lamandau, sedangkan tipe kolovial dijumpai didaerah Kabupaten Kotawaringin Timur. Tipe magnetis terdiri dari hematite dan pegmatite, sedangkan tipe kolovial terdiri dari limonit dan Ilmenite. 
Lokasi tipe magnetis berada didaerah : 
- Bukit Karim, Kabupaten Lamandau 
- Bukit Gojo, Kabupaten Lamandau 
- Petarikan, Kabupaten Lamandau 
- Tumbang Manggu, Kabupaten Katingan 
- Barito Timur 
Lokasi tipe kolovial berada didaerah : 
- Kenyala, Kecamatan Kotabesi, Kabupaten Kotawaringin Timur. 
 
g. Timah Hitam 
Timah Hitam yang lebih dikenal sebagai timbale dijumpai sebagai indikasi. Kegiatan tahap lanjutan untuk mendapatkan informasi mengenai timah hitam di Kalimantan Tengah belum dilakukan. Di Kalimantan Tengah timah hitam dijumpai didaerah Rungan Hirang, Batu Ngasah dan Sungai Miri, Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kabupaten Gunung Mas. 

h. Tembaga 
Tembaga di Kalimantan Tengah juga dijumpai sebagai indikasi, yang berasosiasi dengan besi. Dijumpai didaerah Tumbang Manggu dan Sungai Manukoi, Kecamatan Sanaman Mantikei, Kabupaten Katingan. 

i. Air Raksa 
Air Raksa sebagai bahan pada dijumpai mineral Cinabar yang merupakan senyawa HgS. Di Kalimantan tengah keterdapatannya juga masih merupakan indikasi didaerah Rantau Pandan. 

j. Zircon 
Zircon sebagai bahan pada logam yang keterdapatannya sebagai hasil sampingan kegiatan pertambangan emas alluvial. Pada saat ini menjadi bahan galian primadona dan terdapat menyebar luas diseluruh Kalimantan Tengah bagian barat. Belum ada catatan pasti tentang potensi dan produksi Zircon Kalimantan Tengah pada saat ini. Produksi diperkirakan ± 150.000 ton per tahun 

4. Wisata Lingkungan / Eko-Turisme

 Salah satu potensi di Kalimantan Tengah yang sampai saat ini belum tergali secara optimal ialah pemanfaatan kawasan hutan untuk tujuan eco-turism (wisata lingkungan). Ditinjau dari perspektif bisnis, pengembangan eko-turisme memiliki prospek yang sangat baik dimasa yang akan datang. Selain kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Propinsi Kalimantan Tengah juga memiliki Keindahan alam serta keanekaragan budaya yang sangat indah dan mengesankan. Keindahan alam yang ada belum sepenuhnya di manfaatkan potensinya untuk pembangunan dan kemajuan daerah ini. Padahal sektor ini memiliki potensi besar untuk di kembangkan atau bahkan menajdi sektor andalan bagi Kalimantan Tengah jika dikelola dan di manfaatkan sedemikian rupa bagi kemajuan daerah.
 Sektor kepariwisataan pada tahun 2009 telah dicanangkan sebagai prioritas pembangunan di samping infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lingkungan hidup. Kegiatan kebudayaan dan pariwisata, tentu tidak hanya dimaksudkan untuk menambah pendapatan berupa finansial, tetapi satu hal lain yang cukup penting dan menjanjikan yaitu penciptaan lapangan pekerjaan, kesejahteraan rakyat yang bermartabat dan perdamaian umat manusia, khususnya di Bumi Tambun Bungai. Mengingat potensi obyek pariwisata Kalteng berbasis pada alam, maka jenis pariwisata yang dikembangkan adalah ekowisata. Pemerintah kabupaten/kota dapat menetapkan produk wisata unggulan masing-masing dan melaporkan kepada Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng. 
 Sektor pariwisata yang akan di kembangkan di daerah Kalimantan Tengah tentunya juga akan membuka peluang-peluang jasa lainnya seperti penyedia jasa perhotelan, diharapkan sungguh-sungguh memperhatikan kebersihan lingkungan/taman hotel, toilet, keramah-tamahan, penyediaan informasi, penyiapan makanan, keamanan, pelayanan, penerangan, air dan sarana telekomunikasi agar benar-benar harus diperhatikan. Sehingga tamu merasa aman dan nyaman tinggal di hotel. 
 Saat ini Kalteng telah memiliki Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA), yang selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kalteng. Diharapkan RIPPDA Kabupaten/Kota dapat segera diselesaikan, sebagai acuan dalam pengembangan pariwisata di daerah masing-masing. 
Jenis-jenis eko-turisme yang ditawarkan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah antara lain : wisata hutan hujan tropis dengan segala keanekaragaman hayati dan keunikan flora fauna khas kalimantan, wisata arung jeram, susur sungai, air terjun, pegunungan dan perbukitan dengan panorama yang indah, wisata situs sejarah, budaya dan adat masyarakat Dayak, berbagai macam wisata petualangan lainnya kiranya akan mempunyai daya tarik yang layak saing dipasar pariwisata nasional maupun internasional.
Sektor pariwisata yang dapat dikembangkan antara lain :

1. Wanawisata (perlindungan orangutan di arboretum Palangka Raya),

2. Wisata alam (Danau Sanggu, Danau Malawen, Pantai Cemara Labat, Arboretum, Bukit Tangkiling, rainforest ecotourism, dll.)

3. Wisata budaya (Betang Buntoi, Sandung Temanggung Lawak, Mosaik Gereja Kapuas Barat, Museum Balanga, dll.)

4. Agrowisata (pusat pembibitan dan produksi buah-buahan, dll.) di Basarang, Kalampangan dan Bukit Batu.

 
Dari beberapa sektor usaha yang telah di bahas sebelumnya, terdapat beberapa perbandingan yang berkaitan dengan tingkat penyerapan tenaga kerja yakni seperti yang nampak pada periode februari 2005 sampai februari 2007:

Lapangan Pekerjaan Umum Feb 2005 Nop 2005 Feb 2006 Agsts 2006 Feb
 2007
Pertanian 565.075 598.528 677.989 604.434 672.995
Industri 25.436 40.409 21.419 36.225 37.414
Kontruksi 59.593 25.685 23.190 22.838 24.493
Perdagangan 132.129 119.663 139.588 128.107 133.369
Angkutan 47.973 40.442 27.033 36.411 38.421
Jasa 57.282 65.731 72.719 88.085 97.046
Lainnya *) 30117 17.019 29.826 28.166 41.448
Total 887.605 907.447 991.764 944.266 1.045.186
Catatan: *) Listrik, Pertambangan dan Keuangan
 
Berdasarkan data pada tabel di atas, peningkatan terhadap jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan dihampir seluruh sektor usaha kecuali sektor lainnya. Dari segi kontribusi terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Hal ini menunjukkan bahwa tipologi perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah adalah tipologi pertanian.

D. Sumber Daya Manusia Potensial yang di harapkan dalam memasuki Peluang dan Kesempatan Kerja 
Dengan mengetahui dan memahami berbagai peluang usaha serta idustri baik barang maupun jasa, tentunya salah satu faktor yang perlu di kaji dan sering menjadi kendala kelancaran pembangunan adalah minimnya ketersediaan SDM yang berkompeten dalam bidangnya. 
Faktor manusia sebagai pelaku dan pengambil keputusan dalam suatu lingkup usaha tentunya menjadi kriteria tersendiri bagi dunia usaha. Dunia usaha memiliki berbagai persyaratan terhadap para calon tenaga kerja yang akan di rekrut untuk bekerja di perusahaan mereka. Tentunya terdapat beberapa hal yang menjadi acuan serta kriteria-kriteria yang harus mereka miliki. Kriteria-kriteri tersebut tentunya berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya.
Sektor pemerintahan tentunya sudah memiliki persyaratan umum dalam merekrut tenaga kerja menjadi pegawai pemerintahan (PNS). Baik dari pendidikan yang harus di penuhi, serta beberapa kriteria tertentu yang menyangkut keahlian dan keterampilan yang harus di miliki oleh tenaga kerja.
Sedangkan untuk menembus peluang usaha dan kesempatan kerja di beberapa sektor potensial yang ada di wilayah provinsi Kalimantan Tengah, beberapa persyaratan yang perlu di miliki meliputi:
1. Kemampuan penguasaan teknologi dan pengetahuan 
  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia usaha tentunya sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi dan usaha lainnya. Tenaga-tenaga ahli dalam mesin-mesin produksi serta bagian administrasi yang seyogyanya telah menggunakan sistem komputerisasi tentunya mengharuskan para tenaga kerja untuk memiliki pengetahuan dan penguasaan terhadap kecanggihan teknologi. 
  Penguasaan teknologi ini tentunya menjadi acuan khusus dari para pengambil kebijakan pada saat penerimaan pegawai maupun karyawan yang ingin bergabung dalam usaha mereka.

2. Mengembangkan kemampuan kewirausahaan (Enterpreneurship)
  Salah satu prasyarat pengembangan dan pertumbuhan usaha adalah kegiatan pemasaran. Pemasaran dapat berjalan dengan baik jika para pelaku usaha memiliki jiwa wirausaha yang benar-benar tinggi. Kemampuan berwirausaha tentunya dapat ditumbuhkan dari kegiatan pelatihan dan pembelajaran sepanjang waktu.Kemampuan wirausaha tentunya dapat di peroleh dari latihan serta pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari.
 
3. Kemampuan bekerja dalam Team Work. 
  Bekerja sama dalam suatu team tentunya bukanlah hal yang mudah. Namun kemampuan bekerja dalam suatu team work merupakan suatu keharusan di beberapa perusahaan besar. Karena upaya inilah yang nantinya mampu memperlancar kegiatan usaha mereka. 


Untuk menanggulangi beberapa kendala yang berkaitan dengan Tenaga Kerja yang ada di Kalimantan Tengah, beberapa program pembangunan tenaga kerja meliputi:

1. Program Perlindungan dan Pengembangan Kelembagaan yang bertujuan memfasilitasi terciptanya hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dan pengusaha serta perlindungan tenaga kerja.

2. Program Penciptaan dan Pengembangan Kesempatan Kerja yang bertujuan untuk memperluas kesempatan kerja dalam berbagai bidang usaha, menciptakan tenaga kerja mandiri dalam rangka mengurangi pengangguran dan setengah pengangguran, baik diperkotaan maupun dipedesaan. Dengan kegiatan pokok antara lain melihat potensi kesempatan kerja dan karakteristik kebutuhan tenaga kerja agar dapat disiapkan sumber daya manusianya.

3. Program Peningkatan Kualitas dan Keterampilan Tenaga Kerja yang bertujuan untuk menjembatani para pencari kerja dengan lapangan kerja, meningkatkan tenaga kerja dari luar Daerah Kalimantan Tengah (Regional maupun Mancanegara). Sasaran program ini adalah tersediannya tenaga kerja yang berkwalitas, produktif dan Berdaya saing tinggi.

4. Program Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja yang bertujuan meningkatkan produktivitas tenaga kerja baik produktivitas sektoral (tingkat perusahaan atau lembaga) maupun regional. 

 
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
 Kesempatan kerja merupakan suatu peluang untuk memasuki dunia kerja yang tersedia, sehingga para pencari kerja/ angkatan kerja mampu memanfaatkan dan berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha tersebut. Peluang dan kesempatan kerja yang ada di Indonesia kali ini masih terbuka dan mungkin cukup terbatas. Namun di satu sisi, berbagai kesempatan kerja tersebut belum mampu menampung segenap pencari kerja yang rata-rata memiliki keterampilan dan keahlian yang kurang. Hal inilah yang menjadi salah satu kendala yang perlu di analisis di kedepannya nanti. 
 Sumber Daya Alam yang ada di Indonesia khusunya di Kalimantan Tengah sangat potensial untuk di kembangkan dan dikelola demi pertumbuhan serta kemajuan perekonomian rakyat guna meningkatkan taraf hidup masyarakat. Peluang serta kesempatan kerja yang masih terbuka luas dan masih sangat di perlukan adalah memunculkan wirausaha-wirausaha handal. Keberadaan mereka justru sangat di harpakan guna memunculkan peluang-peluang baru dalam kegiatan perekonomian.
 Adapun peluang kesempatan kerja yang ada di Kalimantan Tengah Meliputi beberapa sektor yaitu:
1. Pertanian
2. Perkebunan
3. Perdagangan
4. Pertambangan
5. Pariwisata
 
B. SARAN
Dengan terselesaikannya makalah tentang kesempatan kerja ini, diharapakan mampu memberikan motivasi awal persiapan rekan-rekan mahasiswa untuk dapat mempersiapkan diri guna menyongsong persaingan kerja dalam merebut kesempatan kerja yang ada di kalimantan tengah.


DAFTAR PUSTAKA


http://www.kalteng.go.id

http://www.kalteng.go.id/INDO/Ketenagakerjaan2003.htm


 


Tidak ada komentar: