Minggu, 05 April 2009

PROPOSAL

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi merupakan ilmu pngetahuan yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat. Berbagai permasalahan serta peristiwa ekonomi yang muncul pada saat ini memerlukan ide-ide kreatif dan sistematis guna mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh Karena itu diperlukan para ekonom yang profesional dalam bidangnya. Untuk mewujudkan hal tersebut, pendidikan memiliki peranan yang sangat penting guna menumbuhkan sumber daya manusia yang berdedikasi tinggi dalam bidang-bidang kehidupan khususnya bidang ekonomi. Hal ini sesuai dengan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 Pasal 20 Bab I menyebutkan bahwa :
  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekeuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. (Depdiknas : 2003)

Berdasarkan isi dari pasal tersebut dapat di simpulkan bahwa pendidikan merupakan usaha yang dilakukan untuk membimbing seseorang (peserta didik) guna mengembangkan potensi diri yang ada sehingga mampu mempergunakannya dalam kehidupannya dengan wujud karya nyata yang dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat luas. Pengembangan potensi diri juga perlu diimbangi dengan peningkatan spiritual keagamaan, kemampuan mengendalikan diri (penentuan sikap) dalam berbagai situasi dan kondisi, serta pengembangan keterampilan guna mewujudkan generasi yang berpotensi dan berakhlak mulia. Potensi dan keahlian yang ada pada diri peserta didik sangat sulit untuk dikembangkan jika tidak adanya bimbingan ataupun arahan dari berbagai pihak maupun tenaga kependidikan yang berusaha untuk mengarahkan mereka.
Untuk melaksanakan dan mencapai tujuan yang diinginkan oleh pendidikan tersebut, pemerintah telah berusaha menyediakan berbagai sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar. Salah satunya yaitu para tenaga pendidik yang turut serta bertanggung jawab dalam mensukseskan pendidikan. Adapun yang dimaksud dengan tenaga pendidik disini yaitu para tenaga pengajar yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta para partisipan yang ikut serta dalam mensukseskan penyelenggaraan pendidikan.
Dari beberapa tenaga pendidik yang berperan dalam kesuksesan dunia pendidikan, guru merupakan salah satu tenaga pendidik yang berperan penting dalam pencapaian fungsi dan tujuan pendidikan itu sendiri. Guru dituntut untuk bersikap profesional pada bidangnya. Menjadi teladan dan juga memiliki keahlian serta keterampilan yang handal bagi terwujudnya tujuan pembangunan pendidikan nasional itu sendiri. Dimana fungsi dari pendidikan yang dimaksud adalah untuk membantu dan mengarahkan para peserta didik mengembangkan potensi-potensi diri serta membentuk karakteristik, watak, serta kepribadian diri. Sehingga dengan adanya arahan dan bimbingan tersebut, mampu merubah perilaku serta pola pikir yang mereka lakukan guna menghadapi berbagai permasalahan yang muncul dalam kehidupan mereka. 
Dari beberapa tujuan pendidikan yang telah di paparkan tersebut, hal terpenting yang patut untuk menjadi perhatian kita adalah bagaimana para peserta didik tersebut mampu mengaplikasikan keterampilan dan keahlian yang mereka peroleh dari bangku sekolah/kuliah ke dalam dunia kerja dan lingkungan masyarakat. Hal ini sebagaimana yang telah diamanatkan dalam undang-undang sisitem pendidikan nasional Pasal 3 Bab II UU No.20 Tahun 2003 yang menyebutkan bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Depdikans : 2003).

Berlandaskan pada fungsi dan tujuan pendidikan tersebut, guru mengemban amanah yang sangat penting dalam mewujudkan pembangunan bangsa melalui dunia pendidikan. Oleh karena itu dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengajar maupun selaku pendidik, guru perlu menguasai beberapa hal yang dapat menunjang kesuksesan belajar mengajar diantaranya yaitu : menguasai materi pelajaran, pengelolaan kelas serta memahami alat dan instrument yang tepat dan akurat sesuai dengan materi serta kurikulum yang digunakan. Dimana hal tersebut merupakan komponen dalam proses belajar mengajar yang harus dikuasai oleh para pendidik (guru) dalam mewujudkan tujuan dan keberhasilan belajar. Hal ini tentunya berlaku umum bagi para guru yang mengajar pada tingkat pendidikan dasar maupun pada tingkat menengah.
Pada Sekolah Menengah Atas (SMA) terdapat beberapa program kejuruan yang dapat diambil oleh para peserta didik sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam penentuannya. Salah satu kejuruan tersebut adalah Ilmu Sosial (IS), dimana di dalamnya mencakup geografi, ekonomi, dan sejarah. Terkait dengan mata pelajaran ekonomi yang diberikan dalam suatu Sekolah Menengah Atas (SMA), dimaksudkan untuk melatih dan mendidik siswa agar mampu mengkaji dan menilai berbagai fakta, realita, peristiwa-peristiwa serta berbagai permasalahan ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Sehingga di harapkan dari berbagai pengetahuan dan keterampilan yang mereka dapatkan tersebut, para peserta didik dapat tumbuh menjadi sosok ekonom yang berkompeten dalam bidangnya. Selain itu juga, pembelajaran yang diberikan diharapkan mampu membimbing peserta didik untuk berlatih dan memiliki keterampilan dalam menghadapi berbagai permasalahan serta dapat menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Atau dengan kata lain peserta didik dapat mencari solving problem dari permasalahan tersebut.
Mengingat begitu pentingnya manfaat dan peranan pelajaran ekonomi bagi para peserta didik, guru dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mampu memacu minat belajar peserta didik agar dapat mewujudkan tujuan pendidikan tersebut. Penguasaan materi, pemilihan metode, serta penentuan instrument yang tepat sangat membantu guru dalam mensukseskan kegiatan belajar mengajar. Meskipun terkadang upaya-upaya tersebut belum mampu memberikan dampak yang cukup memuaskan, namun hal ini sangat penting untuk diupayakan semaksimal mungkin. Terlepas dari berbagai tuntutan yang ditujukan kepada pendidik (guru), peserta didik juga memiliki berbagai tuntutan yang harus dipenuhi guna menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Baik tuntutan dari diri peserta didik maupun dari lingkungan sekitar. 
Dalam kegiatan belajar mengajar ekonomi, pada umumnya peserta didik hanya sebatas mengikuti pelajaran dan sangat jarang untuk mempraktekkan maupun mengaplikasikan materi dan pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dalam kesehariannya. Sehingga hal ini menimbulkan beberapa permasalahan yang akhirnya menjadi kendala dalam kegiatan pembelajaran ekonomi. Berbagai kendala tersebut diantaranya adalah kurangnya minat belajar peserta didik untuk mengikuti pelajaran ekonomi. Cara belajar seperti ini bisa juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan peserta didik terhadap tujuan dan manfaat ilmu ekonomi bagi kehidupan mereka, sehingga berdampak juga pada kurangnya minat peserta didik untuk mengikuti pelajaran tersebuti. 
Berbagai kendala yang terkait dengan minat belajar para peserta didik terhadap mata pelajaran ekonomi ini, guru di tuntut untuk mengkaji berbagai faktor pendukung maupun penyebab dari rendahnya minat belajar peserta didiknya, sehingga mempermudah guru dalam mencari jalan keluar ataupun teknik pembelajaran yang tepat terkait dengan materi pelajaran ekonomi yang disampaikan. Fenomena ini sejalan dengan yang terjadi pada kegiatan belajar mengajar peserta didik di Sekolah Menengah Atas (SMA) NU Pahandut Palangka Raya, di mana dari pembagian angket yang pernah dilakukan sebelumnya, di peroleh hasil yang menggambarkan bahwa minat belajar peserta didik terhadap pelajaran ekonomi hanya berkisar 40% dari total keseluruhan peserta didik yang ada di kelasnya.
Terkait dengan fenomena yang ada di SMA NU Pahandut Palangka Raya, penulis tertarik untuk mengkaji factor-faktor penyebab yang mempengaruhi rendahnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran ekonomi. Sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapakan dapat membantu para pendidik (guru) dalam mengkaji berbagai faktor penyebab rendahnya minat belajar peserta didiknya serta mencari solusi yang tepat dari permasalahan tersebut, guna mewujudkan kegiatan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien terutama pada mata pelajaran ekonomi.









B. Identifikasi Masalah
  Berdasarkan fenomena dalam latar belakang yang telah penulis kemukakan sebelumnya, maka terdapat beberapa permasalahan yang teridentifikasi yaitu :
1. Apakah yang menjadi penyebab rendahnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran ekonomi?
2. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi minat belajar para peserta didik baik di sekolah maupun di luar sekolah?
3. Upaya-upaya apa saja yang perlu di lakukan oleh pihak sekolah terutama para guru untuk mengatasi rendahnya minat belajar para peserta didiknya?

C. Batasan Masalah
Mengingat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi, penulis membatasi permasalahan ke dalam konteks yang lebih spesifik guna menghindari perluasan dalam pengkajian masalah yang akan di teliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian dilakukan kepada para peserta didik yang duduk di bangku kelas XI, guna mendapatakan gambaran tentang minat peserta didik untuk masuk jurusan IPS.
2. Mengkaji berbagai faktor penyebab rendahnya minat belajar peserta didik terhadap mata pelajaran ekonomi, baik faktor internal maupun faktor eksternal.
D. Rumusan Masalah.
Berdasarkan identifikasi serta batasan masalah yang telah di paparkan sebelumnya, penulis dapat menyimpulkan rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini berkaitan dengan :
1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan rendahnya minat belajar peserta ddik terhadap mata pelajaran ekonomi?
2. Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh guru untuk menumbuhkan minat belajar ekonomi para peserta didik ?

E. Manfaat Penelitian
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain :
1. Menumbuhkan minat peserta didik dalam mengikuti pelajaran ekonomi serta memberikan gambaran terkait dengan pentingnya pembelajaran ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. 
2. Memberikan kontribusi yang lebih bermanfaat bagi pengembangan metode pembelajaran yang tepat, untuk di gunakan dalam pengajaran ilmu ekonomi.
3. Untuk dapat digunakan pada penelitian lebih lanjut serta sebagai dasar bagi pengembangan teori tentang permasalahan yang sama.




F. Batasan Istilah 
Adapun batasan istilah dari penelitian yang berjudul “Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Minat Belajar Ekonomi Peserta Didik Di SMA –NU Pahandut Palangka Raya” ini antara lain :
1. Minat : menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu hal.
2. Adapun penjelasan keseluruhan dari judul penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya ketertarikan peserta didik terhadap mata pelajaran ekonomi di SMA-NU Pahandut Palangka Raya.
 
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar Ekonomi
1. Pengertian Minat Belajar
a. Minat
b. Belajar
2. Asal Usul Minat
a. Minat pembawaan
b. Minat dari luar
3. Peran Dan Fungsi Minat Pada Kegiatan Belajar 
a. Menciptakan, menimbulkan konsentrasi atau perhatian dalam belajar.
b. Menimbulkan kegembiraan atau perasaan senang dalam belajar.
c. Memperkuat ingatan peserta didik tentang pelajaran yang diberiakn guru.
d. Melahirkan sikap belajar yang positif dan kontruktif.
e. Mempekecil kebosanan peserta didik terhadap studi/ pelajaran.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar
  Menurut Arianto Sam dalam (http://sobatbaru.blogspot.com) mengemukakan bahwa “faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik ini terdapat 2 yaitu faktor yang berasal dari dalam yang sering disebut dengan faktor internal dan faktor yang berasal dari luar yakni sering disebut dengan faktor eksternal”.
 Adapun rincian dari faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar peserta didik adalah sebagai berikut :
1. Faktor Intern
a. Faktor Biologis
b. Faktor Psikologis
c. Bakat atau Intelegensi
2. Faktor Ekstern
a. Faktor Keluarga
b. Faktor sekolah
c. Faktor Masyarakat
 
C. Upaya Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik
1. Membangkitkan minat-minat siswa yang telah ada.
2. Menghubungkan dengan pengalaman (pelajaran) yanglalu
3. Memberikan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik atau lebih baik dari yang kemarin
4. Menggunakan berbagai macam variasi gaya mengajar
5. Menggunakan berbagai bentuk mengajar baik itu metode penyampaian materi maupun keterampilan-keterampilan yang lain sehingga peserta didik bersemangat dan berminat untuk mempelajarinya
 
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SMA NU kelas XI IS Pahandut Palangka Raya, dengan rincian jadwal pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan
No Kegiatan Bulan
  Oktober Nopember Desember Januari
  1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembimbingan Proposal x x x x x x x x x  
 Penentuan Fenomena x  
 Penyusunan BAB I x 

x  
2 Revisi Proposal x  
3 Penulisan Kajian Teori x  
4 Revisi Proposal x  
5 Pengumpulan Bahan/Materi x 

x  
6 Penentuan Metode Penelitian 
BAB III  








x  
7 Pengumpulan Proposal  
x  
 
B. Metode Penelitian
  Menurut Moh. Nadzir,Ph.D dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian” menyebutkan bahwa :
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pasa masa sekarang”. tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.(Moh.Nazir,Ph:2003).

Berdasarkan pada pengertian dan tujuan dari metode deskriptif tersebut, peneliti memilih penggunaan metode ini dengan alasan bahwa penelitian dilakukan terhadap suatu set kondisi/ peristiwa pada masa sekarang serta dengan suatu objek tertentu guna mendapatkan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat terkait dengan variabel yang diteliti.

C. Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Populasi menurut Sugiono adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh penelitian untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiono ,2006:90). 
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IS SMA Pahandut Palangka Raya Tahun Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 42 peserta didik. Dengan rincian laki-laki 10 orang dan perempuan 32 orang. Adapun distribusi siswa kelas XI IS Pahandut Palangka Raya Tahun pelajaran 2008/2009 untuk masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.
Distribusi siswa kelas XI IS SMA NU Pahandut Palangka Raya 
Tahun Pelajaran 2008/2009.
No Keterangan siswa
1 Laki-laki 10
2 Perempuan 32
 Jumlah 42
Sumber Data : Tata Usaha SMA NU Pahandut 
  Palangka Raya 2008/2009.
b. Sampel 
Sampel menurut Riduwan adalah “himpunan atau penarikan dari sebagian populasi yang memilih sifat-sifat atau karakteristik yang hasilnya akan di generalisasikan pada seluruh populasi”.(Riduwan, 2004:197) Dalam penelitian ini tidak digunakan teknik pengambilan sampel karena semua populasi di jadikan sampel penelitian. Sehingga dapat dikatakan juga bahwa penelitian ini adalah penelitian populasi.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Suharsimi Arikunto menyebutkan bahwa “variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.(Suharsimi, 1998:99). Penelitian ini terdiri satu variabel yaitu : Faktor-faktor penyebab rendahnya minat Belajar Ekonomi. Adapun definisi operasional variabel ini adalah sebagai berikut :
Minat belajar merupakan kecenderungan jiwa seseorang yang timbul Karena adanya rasa suka, ketertarikan seseorang (peserta didik) terhadap kegiatan belajar yang ditunjukkan melalui keantusiasan, partisipasi dan keaktifan dalam belajar. Adapun indikator yang terkait dengan factor penyebab rendahnya minat belajar ekonomi peserta didik :
1. Faktor Internal
a. Faktor Biologis
 Kesehatan/ kondisi fisik maupun mental yang kurang sehat (terganggu)
 Kekurangan maupun ketidak sempurnaan pada bagian panca indera (cacat tubuh)
b. Faktor Psikologis
 Kurangnya Perhatian belajar peserta didik terhadap materi yang disampaikan 
 Ketidaksiapan peserta didik dalam mengahdapi kegiatan belajar.
c. Ketidaksesuaian Bakat dan intelegensi
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Keluarga
 Cara orang tua mendidik anak /kurangnya perhatia n orang tua dalam pendidikan.
 Suasana rumah yang kurang kondusif
 Keadaan ekonomi keluarga
b. Faktor Sekolah
 Metode pembelajaran
 Kurikulum Pendidikan
 Pekerjaan rumah (PR)
c. Faktor Masyarakat
 Kegiatan dalam lingkungan masyarakat
 Pergaulan dalam masyarakat.

E. Teknik Pengumpulan Data
Terkait dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data mengingat untuk mengetahui faktor manakah yang lebih dominan sebagai penyebab rendahnya minat belajar ekonomi peserta didik di SMA NU Pahandut Palangka Raya. Adapun teknik pengumpulan data tersebut meliputi :
1. Angket
Angket merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan digunakannya angket dalam penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data tentang faktor penyebab rendahnya minat belajar ekonomi peserta didik baik faktor internal maupun eksternal. Angket tersebut merupakan angket tertutup dengan jumlah item pertanyaan sebanyak 25 item pertanyaan dengan rincian 10 untuk soal yang terkait dengan factor penghambat internal dan 15 soal untuk faktor penyebab eksternal. Adapun kisi-kisi angket tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 3.
Kisi-kisi Angket
No Indikator Jumlah Item Nomor 
Item
1
 Faktor Internal  
 Kesehatan/ kondisi fisik maupun mental yang kurang sehat (terganggu) 2 1,5
 Kekurangan maupun ketidak sempurnaan pada bagian panca indera (cacat tubuh) 2 3,4
 Perhatian belajar peserta didik terhadap materi yang disampaikan. 2 2,7
 Ketidaksiapan belajar peserta didik. 2 6,8
 Ketidaksesuaian Bakat dan intelegensi 2 9,10
2 Faktor Eksternal  
 Cara orang tua mendidik anak /kurangnya perhatian orang tua dalam pendidikan. 2 11, 13
 Suasana rumah yang kurang kondusif 2 12, 14
 Keadaan ekonomi keluarga 2 15, 17
 Metode pembelajaran 2 16,20
 Kurikulum Pendidikan 2 18,22
 Pekerjaan rumah (PR) 1 19
 Kegiatan dalam lingkungan masyarakat 2 21,23
 Pergaulan dalam masyarakat. 2 24,25
 Jumlah 25 


2. Observasi 
Menurut Moh. Nadzir,Ph.D dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian” menyebutkan bahwa 
“Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut” (Moh.Nadzir,2003:147). 

Teknik observasi ini digunakan sebagai data pendukung untuk mengumpulkan berbagai penyebab rendahnya minat belajar ekonomi peserta didik di dalam kegiatan belajar kelas. Sehingga hasil observasi tersebut nantinya bisa menjadi bahan acuan peneliti guna menentukan faktor penyebab yang lebih dominan terjadi di dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Adapun kegiatan observasi ini di fokuskan pada :
a. Sikap dan perilaku peserta didik di dalam kelas (perhatian peserta didik selama menyimak materi yang disampaikan oleg guru)
b. Efektivitas para peserta didik.selama kegiatan belajar (partisipasi kelas)

F. Teknik Analisis Data
Penganalisaan data pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, maksudnya data yang sudah diolah disajikan dalam bentuk uraian-uraian dan pembahasan khusus, sehingga data yang diperoleh akan lebih mudah untuk dipahami dan dimengerti serta mempermudah untuk membuat suatu kesimpulan. Penarikan beberapa kesimpulan ini dilakukan secara induktif, yaitu penarikan kesimpulan dari hal-hal yang khusus kepada hal –hal yang umum. Untuk menganalisa data – data yang telah terkumpul, peneliti menggunakan teknik analisis data dengan langkah-langkah sebagia berikut :
a. Klasifikasi data, yaitu kegiatan pengumpulan dan pengelompokan data sesuai dengan jenisnya.
b. Editing data, yaitu dalam hal ini penulis meneliti kembali data-data yang sudah terkumpul atau mencek kembali terhadap jawaban responden yang masuk.
c. Menghitung frekuensi, teknik ini digunakan untuk menghitung data dari jawaban responden yang akan dimasukkan ke dalam table Setelah semua data terkumpul dan di olah secara sederhana dengan menggunakan table-tabel frekuensi, kemudian di ambil presentase menurut item angket. Adapun rumus persentase yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah :





Keterangan:
P = Prosentasi
F = Frekuensi jawaban responden
N = Jumlah responden
  (Subiono sentot sulistyo: 1969)
Untuk menentukan dominan atau tidaknya indikator variabel (faktor penyebab) yang diteliti, serta pemberian pemahaman dan penafsiran terhadap data yang terkumpul agar dapat di lihat secara kualitatif, menurut Zanikhan dalam jurnalnya di (http://zanikhan.multiply.com), dapat digunakan kategori penafsiran data sebagai berikut: 

1. Persentase (%) 00 sampai 20 persen mengandung arti faktor penghambat ‘sangat rendah’
2. Persentase (%) 21 sampai 40 persen mengandung arti faktor penghambat ‘rendah’.
3. Persentase (%) 41 sampai 60 persen mengandung arti faktor penghambat ‘cukup’.
4. Persentase (%) 61 sampai 80 persen mengandung arti faktor penghambat ‘tinggi’.
5. Persentase (%) 81 sampai 100 persen mengandung arti faktor penghambat ‘sangat tinggi’.
  (http://zanikhan.multiply.com)









 
DAFTAR PUSTAKA
   
Anonim, (2004). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas RI


Arianto Sam, (17-10-2008). Tinjauan tentang Minat Belajar Siswa, http://sobatbaru.blogspot.com.


Moh.Nazir,Ph.D.(2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Riduwan, (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Penelitian Pemula. Bandung: CV. Alfabeta.


Subiono, sentot sulistyo. (1969). Pengantar Pendidikan. Semarang : Rineka Cipta


Sugiyono, (2006). Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.


Zanikhan. (10-12-08). Minat Belajar Siswa. http://zanikhan.multiply.com




 

Tidak ada komentar: